Hallo Sahabat TutorIndonesia
Hubungan antara organisme (organisme) dengan lingkungan sangatlah erat dan kompleks. Lingkungan menyediakan berbagai faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup organisme, sedangkan organisme pada gilirannya mempengaruhi lingkungan.
Hubungan antara organisme hidup dan lingkungan sangat penting bagi kelangsungan hidup semua bentuk kehidupan di Bumi. Kerusakan lingkungan dapat mengancam keberlangsungan organisme, sedangkan perubahan pada organisme dapat mempengaruhi lingkungan secara signifikan. Oleh karena itu, memahami dan menjaga hubungan ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan planet kita.
baca juga : les privat
KOMPONEN LINGKUNGAN
Komponen biotik adalah unsur-unsur hidup atau organisme dalam ekosistem. Ini mencakup berbagai jenis makhluk hidup yang ada dalam suatu lingkungan. Berikut adalah beberapa contoh komponen biotik dalam ekosistem:
Tumbuhan:
Tumbuhan adalah organisme autotrof yang memproduksi makanan mereka sendiri melalui fotosintesis. Mereka merupakan produsen utama dalam rantai makanan.
Hewan:
Hewan-hewan termasuk konsumen dalam rantai makanan. Mereka dibedakan menjadi herbivora (memakan tumbuhan), karnivora (memakan daging), dan omnivora (memakan segala sesuatu).
Mikroorganisme:
Yang termasuk di dalamnya adalah bakteri, virus, jamur, dan protista yang berperan penting dalam siklus nutrisi dan penguraian bahan organik.
Manusia:
Manusia juga merupakan komponen biologis di banyak ekosistem. Aktivitas manusia, seperti pertanian, industri, dan urbanisasi, dapat berdampak besar terhadap ekosistem.
baca juga : les privat terbaik
Jamur:
Jamur adalah organisme eukariotik yang termasuk dalam kingdom jamur. Mereka memainkan peran penting dalam proses dekomposisi.
Biota laut:
Organisme seperti ikan, krustasea, ubur-ubur dan biota laut lainnya merupakan bagian penting dalam ekosistem perairan dan ekosistem pesisir.
Serangga:
Serangga adalah kelompok besar di dunia hewan, yang memainkan peran penting dalam penyerbukan tanaman dan rantai makanan.
Mamalia:
Termasuk berbagai hewan seperti gajah, singa, serigala, kucing dan masih banyak lagi.
Burung:
Burung berperan penting dalam ekosistem sebagai pemakan serangga, penyebar benih, dan penyerbuk tanaman.
Reptil:
Reptil meliputi penyu, ular, kadal, dan buaya. Mereka berperan dalam rantai makanan ekosistem darat dan perairan.
Flora dan fauna laut:
Termasuk organisme seperti terumbu karang, makhluk bawah laut dan banyak spesies laut lainnya.
Komponen biologis ini membentuk dasar seluruh ekosistem di Bumi, dan interaksinya mempengaruhi keseimbangan ekosistem dan berkontribusi terhadap keanekaragaman hayati. Lingkungan yang sehat bergantung pada keseimbangan hubungan antara komponen biotik dan abiotik seperti tanah, air dan iklim.
Komponen abiotik adalah unsur ekosistem tak hidup yang mempengaruhi dan menunjang kehidupan makhluk hidup. Inilah faktor fisik dan kimia yang berperan penting dalam pembentukan ekosistem dan lingkungan. Berikut beberapa contoh komponen abiotik dalam ekosistem:
Iklim:
Iklim adalah kombinasi kondisi cuaca rata-rata dalam jangka waktu yang lama di suatu wilayah. Ini mencakup parameter seperti suhu, curah hujan, kelembaban udara dan pola angin.
Tanah:
Tanah adalah komponen abiotik yang menyusun lapisan permukaan bumi tempat tumbuh-tumbuhan. Memiliki sifat fisik dan kimia yang mempengaruhi ketersediaan air, unsur hara dan kondisi akar tanaman.
Air:
Air merupakan komponen penting ekosistem dan mencakup air dalam segala bentuk, termasuk sungai, danau, lautan, air tanah, dan air hujan.
Batuan:
Batuan adalah komponen geologi pembentuk kerak bumi. Jenis batuan dan struktur geologi dapat mempengaruhi lanskap dan habitat suatu daerah.
Iklim:
Ketinggian, topografi, dan bentang alam lainnya mempengaruhi iklim dan cuaca suatu daerah. Daerah pegunungan, dataran dan pesisir mempunyai ciri iklim yang berbeda-beda.
Sinar Matahari:
Sinar matahari merupakan sumber energi utama yang dibutuhkan bagi kehidupan di Bumi. Intensitas dan durasi sinar matahari mempengaruhi fotosintesis dan suhu tanaman.
baca juga : les privat jakarta
Kualitas Udara:
Kualitas udara mengacu pada komposisi udara termasuk oksigen, karbon dioksida, nitrogen dan berbagai polutan seperti sulfur dioksida dan polutan organik.
Kualitas air:
Kualitas air mencakup parameter seperti suhu, pH, oksigen terlarut dan polutan kimia yang dapat mempengaruhi organisme akuatik, termasuk ikan dan organisme lain di bawah air lainnya.
Faktor geokimia:
Faktor ini melibatkan siklus unsur hara dan unsur kimia yang ada di lingkungan seperti karbon, nitrogen, fosfor, belerang, dan mineral lainnya.
Peristiwa alam:
Bencana alam seperti gempa bumi, banjir, gunung berapi, dan badai dapat berdampak besar terhadap ekosistem dan komunitas biologis.
Zonasi ekologi:
Zonasi ekologi mengacu pada kawasan ekosistem yang berbeda, seperti kawasan Arktik, tundra, hutan tropis, gurun, dan kawasan pesisir, yang masing-masing memiliki karakteristik uniknya sendiri.
Komponen abiotik ini menjadi dasar ekosistem dan berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Interaksi antara komponen abiotik dan biotik merupakan landasan kehidupan dan ekosistem di bumi.
POLA INTERAKSI
1. Persaingan (kompetisi)
2. Pemangsaan (predasi)
3. Kerjasama (symbiosis)
4. Antibiosis
1. Persaingan (kompetisi)
Pola interaksi kompetitif, umumnya dikenal sebagai kompetisi, adalah salah satu konsep kunci dalam ekologi yang menggambarkan hubungan antara organisme dalam ekosistem ketika mereka bersaing untuk mendapatkan sumber daya. Persaingan ini dapat terjadi antar individu dari spesies yang sama (kompetisi intraspesifik) atau antar individu dari spesies yang berbeda (kompetisi interspesifik).
2. Pemangsaan (predasi)
Interaksi predator atau predasi merupakan model interaksi ekologis yang melibatkan suatu organisme (predator) memakan organisme lain (prey). Interaksi ini terdapat dimana-mana dalam ekosistem dan mempengaruhi populasi dan struktur komunitas.
3. Kerjasama (Simbiosis)
Pola interaksi kooperatif yang disebut simbiosis adalah hubungan hidup berdampingan antara dua spesies yang hidup bersama dalam jangka waktu yang lama. Dalam interaksi ini, dua spesies dapat saling mempengaruhi secara positif, negatif atau netral.
4. Antibiosis
Interaksi antibiosis merupakan pola interaksi antar organisme yang merugikan salah satu organisme, sedangkan organisme lainnya tidak terpengaruh atau bahkan menguntungkan. Hal ini terjadi ketika satu organisme menghasilkan senyawa kimia yang menghambat atau membunuh organisme lain. Interaksi ini dapat terjadi antara organisme dari spesies yang sama atau berbeda.
LATIHAN SOAL
1. Kumpulan organisme individu dari spesies yang sama menempati suatu daerah tertentu disebut dengan ….
A. Habitat
B. Populasi
C. Symbiosis
D. Lingkungan
Jawaban : B. Populasi
2. Organisme secara mandiri dapat menyediakan makanannya disebut organisme …..
A. Heterotrof
B. Dekomposer
C. Abiotik
D. Autotrof
Jawaban : D. Autotrof
3. Bentuk symbiosis komensalisme dijumpai pada ….
A. Ikan Paus dan Ikan Hiu
B. Ikan Remora dan Ikan Hiu
C. Bunga dan Kupu – Kupu
D. Tali Putri dan Pohon Inang
Jawaban : B. Ikan Remora dan Ikan Hiu
4. Di bawah ini yang merupakan salah satu ciri dasar populasi adalah …
A. Ciri dinamis
B. Ciri monorel
C. Ciri statistic
D. Ciri statis
Jawaban : C. Ciri statistic
5. Di bawah ini yang merupakan contoh biosfer yang paling tepat adalah …
A. Bumi tempat semua makhluk hidup tinggal
B. Sungai tempat burung
C. Padang savana
D. Kutub utara tempat migrasi burung flamingo
Jawaban : A. bumi tempat semua makhluk hidup tinggal
Jadi, apa lagi yang ditunggu? Hubungi kami segera di line telepon (021) 77844897 atau kamu juga bisa menghubungi kami via 0858-1077-9967. Atau klik www.tutorindonesia.co.id untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Sampai ketemu di Guru Les Private
Referensi :
1. kejarcita.id
2. quizizz.com