Sahabat Latis kira-kira suka menulis cerita tidak? Secara tidak langsung kalian pasti pernah menulis cerita pendek. Kali ini mimin mau mengajak kalian mengetahui apa itu teks cerita pendek. Cekidot ya,!
Teks Cerita Pendek
Kalian biasanya pasti pernah mendengar tentang cerpen. Nah, sependek apa sih cerpen itu? Kan cerpen adalah kependekan dari cerita pendek nih. Jadi ia merupakan karangan pendek yang berbentuk prosa. Inget ya, bentuknya adalah prosa. Ceritanya umumnya mengisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa yang mengharukan dan menyenangkan, dan mengandung pesan. Kuncinya adalah pesan, oke?
Jakob Sumardjo (2004: 10) menerangkan bahwa cerita pendek adalah cerita atau narasi dan (bukan analisa argumentatif) yang fiktif. Alurnya (tidak benar- benar terjadi tapi bisa terjadi kapan saja dan di mana saja). Seperti namanya, cerita ini relatif pendek. Cerita fiktif yang pendek berdasarkan realitas tersebut hanya mengandung satu kejadian untuk satu efek bagi pembacanya.
Jika menurut wikipedia, cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen merupakan suatu bentuk prosa naratif fiktif dengan isi cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Sekalipun demikian cerita-cerita pendek sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight dengan lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya juga bisa dalam berbagai jenis.
Cerpen juga bisa berasal dari anekdot yang mana ini adalah sebuah situasi yang digambarkan singkat dan dengan cepat tiba pada tujuannya. Ia disusun dengan paralel pada tradisi penceritaan lisan. Dengan munculnya novel yang lebih realistis, cerita pendek cenderung berkembang sebagai sebuah miniatur.
Ciri – Ciri Teks Cerita Pendek
Karena ada cukup banyak teks cerita yang berkembang, ada baiknya kalian memahami ciri dari cerpen.
a. Panjang ceritanya ± 3-10 halaman (kurang dari 10.000 kata )
b. Singkat, pendek, padat, dan memiliki arti atau makna. Cerpen lebih pendek daripada novel.
c. Ceritanya fiktif.
d. Penggunaan kata-katanya sangat ekonomis.
e. Habis dibaca sekali duduk.
f. Penokohannya sangat sederhana, singkat, dan tidak mendalam.
g. Sumber cerita dari kehidupan sehari-hari.
h. Mengangkat masalah tunggal kehidupan pelaku.
i. Tokoh-tokohnya mengalami konflik sampai pada penyelesaian.
j. Penggunaan kata-katanya (khas) dan mudah dikenal masyarakat.
k. Memberi kesan mendalam dan efek terhadap perasaan pembaca
l. Menceritakan satu kejadian dari terjadinya perkembangan jiwa dan krisis.
m. Beralur tunggal dan lurus
Jadi, kalau kalian menemukan cerita yang berbelit-belit atau bersambung berarti itu bukan cerpen ya. Semacem sinetron di stasiun sebelah itu yang viral tapi ceritanya berputar-putar.
Namun masih ada lagi ciri-cirinya dari segi kebahasaan lho.
a. Mengandung kata sifat yang mendeskripsikan pelaku seperti penampilan fisik juga kepribadian tokoh yang diceritakan dalam cerpen. Misalnya sosoknya tinggi atau perawakannya gagah, rambutnya beruban dan sifat tokoh lainnya.
b. Mengandung kata keterangan untuk mendeskripsikan latar waktu, tempat dan suasana. Misalnya: di pagi hari yang mendung, di taman bunga yang rimbun dengan dedaunan dan lain sebagainya.
c. Terdapat kalimat langsung dan juga tidak langsung untuk penulisan dalam percakapan di dalam cerpen.
d. Beberapa menggunakan gaya bahasa yang bersifat konotasi. Misalnya : buah bibir, memanggang bus, bajing loncat dan mulut terminal.
e. Bahasa yang digunakan tidak baku dan tidak formal.
f. Bisa menggunakan gaya bahasa Perbandingan, pertentangan, pertautan maupun perulangan sesuai kebutuhan.
Susunan Cerpen
Terdapat beberapa poin dalam cerpen yang bisa kalian amati. Apa saja itu?
ABSTRAK
Merupakan ringkasan/inti cerita. Bersifat opsional boleh di libatkan atau tidak dan tidak menjadi masalah
ORIENTASI
Memuat pengenalan latar cerita atau bagian pendahuluan dalam sebuah cerita. Berisi pengenalan sifat tokoh di tempat terjadinya peristiwa dalam cerita. Bahkan juga memuat pengenalan suasana dalam cerita.
KOMPLIKASI
Ini bagian yang paling ditunggu-tunggu oleh pembaca. Bagian ini memuat masalah konflik dalam cerita. Masalah itu mulai timbul karena sebab-akibat rangkaian peristiwa, kemudian sampai pada klimaks.
EVALUASI
Bagian ini berisi penurunan masalah dari struktur konflik yang terjadi. Di bagian ini mengarah pada klimaks yang mulai mendapatkan penyelesaian dari konflik.
RESOLUSI
Merupakan penyelesaian masalah. Yaitu struktur teks yang mengungkapkan solusi yang dialami tokoh atau pelaku.
KODA
Pelajaran yang bisa dipetik dari cerita oleh si pembaca. Bersifat opsional boleh dilibatkan atau pun tidak. Akan tetapi sebuah cerita akan mendapat nilai tambah jika ada kodanya.
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Pada Cerpen
Ternyata oh ternyata dalam teks cerita pendek terdapat juga unsur-unsur pembentuknya yang berasal dari dalam dan dari luar. Kita cek dulu unsur intrinsik ya!
– Tema cerita
Bersifat mengikat dan merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal.
– Alur Cerita atau plot
Merupakan struktur rangkaian kejadian dalam cerita. Disusun sebagai urutan bagian-bagian dalam keseluruhan fiksi. Biasanya berisi urutan kejadian namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab-akibat.
– Penokohan
Cara pengarang menggambarkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Sedangkan tokoh adalah orang/pelaku yang berperan dalam cerita.
Di dalamnya sekaligus mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan, dan bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam sebuah cerita. dalam sebuah cerita.
– Latar
Adalah keterangan mengenai ruang, waktu dan suasana terjadinya peristiwa-peristiwa didalam suatu karya sastra.
Terdiri dari:
1. Latar Tempat
Mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.
2. Latar Waktu
Berhubungan dengan masalah ” kapan ” terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.
3. Latar Sosial
Mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi.
4. Sudut Pandang
Merupakan cara pengarang menempatkan dirinya terhadap cerita atau dari sudut mana pengarang memandang ceritanya.
a. Sudut pandang orang pertama
Menggunakan kata ganti aku atau saya. Pengarang seakan-akan terlibat dalam cerita dan bertindak sebagai tokoh cerita.
b. Sudut pandang orang ketiga
Menggunakan kata ganti orang ketiga seperti dia, ia atau nama orang yang dijadikan sebagai titik berat cerita.
c. Sudut pandang pengamat serba tahu
Pengarang bertindak seolah-olah mengetahui segala peristiwa yang dialami tokoh dan tingkah laku tokoh.
d. Sudut pandang campuran
Pengarang mula-mula menggunakan sudut pandang orang pertama. Selanjutnya serba tahu dan bagian akhir kembali ke orang pertama. Ini yang paling banyak digunakan oleh pengarang.
Bagaimana dengan unsur Ekstrinsik? Berikut adalah beberapa unsur Ekstrinsik:
– Latar belakang masyarakat
Berupa faktor-faktor di dalam lingkungan masyarakat tempat penulis berada. Hal ini berpengaruh terhadap penulis itu sendiri. Mencakup:
1. Ideologi suatu negara
Setiap negara yang mempunyai ideologi yang berbeda akan melahirkan hasil karya sastra yang berbeda pula.
2. Kondisi politik suatu negara
Misalnya, pergolakan kondisi politik dalam suatu waktu akan mempengaruhi hasil sebuah karya sastra.
3. Kondisi ekonomi suatu negara
4. Kondisi sosial suatu negara,
– Biografi pengarang atau latar belakang penulis
Merupakan faktor-faktor yang terdapat dari dalam diri pengarang itu sendiri yang memotivasi atau mempengaruhi penulis dalam menulis sebuah cerpen. Terdiri dari:
1. Aliran sastra penulis
Merupakan agama bagi seorang penulis. Setiap penulis memiliki aliran sastra yng berbeda-beda. Hal ini sangat berpengaruh juga terhadap gaya penulisan dan genre cerita yang biasa diusung oleh sang penulis di dalam karya-karyanya.
2. Riwayat hidup sang penulis
Faktor ini akan mempengaruhi jalan pikir penulis atau sudut pandang mereka tentang suatu cerpen yang dihasilkan dari pengalaman-pengalaman hidup mereka. Faktor ini juga mempengaruhi gaya bahasa dan genre khusus seorang penulis cerpen.
3. Kondisi psikologis
Merupakan mood atau motivasi seorang penulis ketika menulis cerita.
– Nilai-nilai yang terkandung di dalam cerpen
Meliputi:
1. Nilai moral
Adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam cerita dan berkaitan dengan akhlak atau etika yang berlaku di dalam masyarakat. Nilai moral bisa menjadi suatu nilai yang baik maupun nilai yang buruk.
2. Nilai budaya
Merupakan nilai-nilai yang berkenaan dengan nilai-nilai kebiasaan, tradisi, adat istiadat yang berlaku.
3. Nilai agama
Adalah hal-hal yang bisa dijadikan pelajaran yang terkandung di dalam cerpen yang berkaitan dengan ajaran agama.
4. Nilai sosial
Nilai ini bisa dipetik dari interaksi-interaksi tokoh-tokoh yang ada di dalam cerpen dengan tokoh lain, lingkungan dan masyarakat sekitar tokoh.
Contoh Soal
1. Apa itu cerita pendek?
Jawab:
Cerpen adalah karangan pendek yang berbentuk prosa.
2. Apa itu latar?
Jawab: merupakan set lokasi, waktu, dan ruang dalam cerpen.
Setelah mendapat pencerahan dari beberapa penjelasan di atas kira-kira gimana nih Sahabat Tutor Indonesia? pembahasan Teks Cerita Pendek sulit ga sih? Biar makin paham materinya yuk ikutan les di tutor private dijamin nilai kamu bakal meningkat drastis.
Baca juga:
Referensi:
1. Modul Bahasa Indonesia Kelas IX
2. Belajar Membuat Cerpen